Karakteristik Gula dan Sirup
DEFINISI
GULA
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang
menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak
diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk
mengubah rasa menjadi manis pada makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti
glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam),
menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.Gula sebagai sukrosa diperoleh
dari nira tebu, bit gula, atau aren. Meskipun demikian, terdapat sumber -
sumber gula minor lainnya, seperti kelapa. Sumber-sumber pemanis lain, seperti
umbi dahlia, anggir, atau jagung, juga menghasilkan semacam gula atau pemanis
namun bukan tersusun dari sukrosa.
DEFINISI
SIRUP
Sirup (dari bahasa arab yang artinya minuman)
adalah cairan kental dan yang memiliki
kadar gula terlarut yang tinggi, namun hampir tidak memiliki kecenderungan
untuk mengendapkan kristal. Viskositas (kekentalan) sirup disebabkan oleh
banyaknya ikatan hidrogen antara gugus hidroksil (OH) pada molekul gula
terlarut dengan molekul air yang melarutkannya. Secara teknik maupun dalam
dunia ilmiah, istilah sirup juga sering digunakan untuk menyebut cairan kental,
umumnya residu, yang mengandung zat terlarut selain gula. Untuk meningkatkan kadar
gula terlarut, biasanya sirup dipanaskan sehingga larutan sirup menjadi super
jenuh. Sirup digunakan pada dunia obat - obatan, kuliner serta makanan.
Sirup adalah salah satu bentuk sediaan cair
yang dalam dunia farmasi yang dikenal luas oleh masyarakat. Saat ini, banyak
sediaan sirup yang beredar di pasaran dari berbagai macam merk, baik yang
generic maupun paten. Biasanya, orang - orang menggunakan sediaan sirup karena
di samping mudah penggunaannya, sirup mempunyai rasa yang manis dan aroma yang
harum serta warna yang menarik, sehingga disukai berbagai kalangan, terutama
anak - anak dan orang yang susah menelan obat dalam bentuk sediaan oral
lainnya.
Menurut fernakope indonesia III, sirup
didefinisikan sebagai sediaan cair yang mengandung sakarosa. Kecuali dinyatakan
lain, kadar sakarosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%.
JENIS-JENIS
GULA
1. Gula Tebu
atau Gula Pasir : Gula tebu atau pasir adalah kristal - kristal gula putih
berukuran kecil yang pada umumnya dijumpai dan digunakan di rumah (gula pasir)
yang diperoleh dari batang tanaman tebu. Pertama - tama bahan mentah
dihancurkan dan diperas, sarinya dikumpulkan dan disaring, cairan yang
terbentuk kemudian ditambahkan bahan tambahan (biasanya digunakan kalsium
oksisa) untuk menghilangkan ketidak murnian, campuran tersebut kemudian
dimurnikan dengan balerang dioksida. Campuran yang terbentuk kemudian
dididihkan, endapan dan sampah yang mengambang kemudian dapat dipisahkan.
Setelah cukup murni cairan didinginkan dan dikristalkan (biasanya sambil duduk)
untuk memproduksi gula yang dapat dituangkan ke cetakan. Sebuah mesin
sentrifugal juga dapat digunakan pada proses kristalisasi.
2. Gula Bit : Gula
bit adalah kristal putih (sakarosa) yang diperoleh dari tanaman bit. Setelah
dicuci, bit kemudian dipotong - potong dan gulanya kemudian diekstraksi dengan
air panas pada sebuah diffuse. Permurnian kemudian ditangani dengan menambahkan
larutan kalsium oksida dan karbon dioksida. Setelah penyaringan campuran yang
terbentuk lalu dididihkan hingga kandungan air yang tersisa hanya tinggal 30%
saja. Gula kemudian diekstrasikan dengan kristalisasi terkontrol. Kristal gula
pertama - tama dipisahkan dengan mesin sentrifugal dan cairan yang tersisa
digunakan untuk tambahan pada proses kristalisasi selanjutya. Ampas yang
tersisa (dimana sudah tidak bisa lagi diambil gula darinya) digunakan untuk
makanan ternak dan dengan itu terbentuklah gula putih yang kemudian disaring
kedalam tingkat kualitas tertentu untuk kemudian dijual.
3. Gula Merah
(Gula Jawa) : Istilah gula jawa biasanya diasosiasikan dengan segala jenis gula
yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari
keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Secara umum cara pengambilan
sebagai berikut :
bunga (mayang) yang belum mekar diikat kuat
(kadang - kadang dipres dengan kedua batang kayu) pada bagian pangkalnya
sehingga proses pemekaran bunga menjadi terhambat. Sari makanan yang seharusnya
dipakai untuk pemekaran bunga menumpuk menjadi cairan gula. Mayang membengkak.
Setelah proses pembekakkan berhenti, batang mayang diiris - iris untuk
mengeluarkan cairan gula secara bertahap. Cairannya biasanya ditampung dengan
timba yang terbuat dari daun pohon palma tersebut. Cairan yang ditampung
diambil secara bertahap, biasanya 2-3 kali. Cairan ini kemudian dipanaskan
dengan api sampai kental. Setelah benar - benar kental, cairan dituangkan ke
mangkok - mangkok yang terbuat dari daun palma dan siap dipasarkan. Gula merah
sebagian besar dipakai sebagai bahan baku kecap manis.
4. Gula Semut
Gula semut merupakan gula merah versi bubuk
dan sering pula disebut orang sebagai gula kristal. Dinamakan gula semut karena
bentuk gula ini mirip rumah semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang
bersarang di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira dari pohon
kelapa atau pohon aren (enau). Karena kedua jenis pohon ini termasuk jenis
tumbuhan palmae maka dalam bahasa asing, secara umum gula semut hanya disebut
sebagai Palm Sugar atau Palm Zuiker.
5. Gula Batu : Gula
batu (disebut juga rock sugar), adalah jenis gula yang dibuat dari gula pasir,
yang dikristalkan, melalui bantuan air yang dipanaskan. Biasanya ditambahkan ke
dalam teh, harum dan manis rasanya. Gula batu tidak semanis gula granulasi
biasa, gula batu diperoleh dari kristal bening berukuran besar berwarna putih
atau kuning kecoklatan. Kristal bening atau putih dibuat dari gula jenuh yang
mengalami kristalisasi secara lambat. Gula batu putih memiliki rekahan-rekahan
putih yang memantulkan cahaya. Kristal berwarna kuning kecoklatan mengandung
berbagai karamel. Gula ini kurang manis karena adanya air di dalam kristal.
6. Gula Bubuk :
Gula granulasi (gula pasir) bubuk, juga dikenal sebagai gula ‘convectionary’.
Gula ini didapat dari penghancuran secara mekanis sehingga tidak ada kristal -
kristal yang tertinggal. Terkadang gula ini dicampur dengan sedikit pati atau
bahan anti kempal untuk mencegah penggumpalan.
JENIS-JENIS
SIRUP
Secara umum, sirup dibagi menjadi dua macam
yaitu non medicated syrup/flavored vehicle syrup (seperti cerry syrup, cocoa
syrup, orange syrup) dan medicated syrup/sirup obat (seperti sirup piperazina
sitrat, sirup isoniazid).
Non medicated syrup adalah sediaan sirup yang
tidak mengandung bahan obat, melainkan hanya mengandung gula, perasa, pengawet
dan pewarna sedangkan sirup obat mengandung bahan obat atau zat berkhasiat.
Termasuk dalam kategori non medicated syrup
adalah sirup yang dibuat dari berbagai jenis buah (sirup buah) yang umumnya
digunakan sebagai minuman rumah tangga. Buah-buahan yang sering diolah menjadi
sari buah atau sirup antara lain : pala, pisang, jambu biji, mangga, sirsak,
wortel, tomat, kueni, markisa, nangka, jahe, asam, hampir semua jenis jeruk,
dan lain-lain. Di pasaran ada sirup kental dan ada yang encer (squash). Selain
itu juga ada sirup buatan atau sintetis, yang dibuat dari larutan gula dengan
aroma buah sintetis (essence), dan sirup yang menggunakan gula sintetis
(siklamat) yang secara spesifik diperuntukkan bagi penderita diabetes.
Contoh-Contoh Sirup :
1. Sirup Maple
atau Maple Syrup :Dibuat dari getah pohon maple dengan cara merebusnya hingga
kental. Bentuknya menyerupai madu tapi aromanya berbeda dan sedikit agak tajam.
Sirup ini banyak dipakai sebagai tambahan citarasa pada kue/makanan, misalnya,
disiramkan pada ice cream atau pancake. Syrup ini masih jarang dijumpai di
Indonesia.
2. Corn Syrup
atau Sirup Jagung : yaitu merupakan produk samping dari pengolahan jagung.
Rasanya tidak semanis sirup gula. Dibuat dari pati jagung yang diolah dengan
sejenis enzim sehingga berubah menjadi bentuk sirup kental. Corn syrup akan
memberikan efek moist pada cookies. Ada 2 jenis corn syrup : Light Corn Syrup
yang berwarna kuning muda, bening dan beraroma lembut serta Dark Corn Syrup
yang agak kehitaman seperti molases. Dark Corn Syrup, pada pembuatannya
ditambahkan citarasa dan pewarna caramel sehingga warna dan rasanya sedikit
berbeda. Syrup jenis ini banyak digunakan untuk minuman, roti, cookies dan ice
cream.
3. Golden Syrup
: Sirup berwarna kuning keemasan yang terbuat dari ampas molases, dijual dalam kemasan
botol di pasar-pasar swalayan.
4. Simple Syrup
: Adalah syrup atau larutan gula yang dibuat dengan mencampur air dan gula
dengan perbandingan 1 : 1. Biasanya digunakan sebagai olesan untuk memberikan
efek lembab/tidak kering pada cake-cake seperti Black Forest dll.
5. Glucose : Adalah
cairan bening yang bentuknya sangat pekat dan lengket. Sehingga untuk
menakarnya, agar jumlah yang ditakar akurat, alat penakarnya harus dioles
dengan minyak (bisa minyak zaitun atau mentega/margarin). Glucose ini akan mencair
bila dipanaskan. Biasanya digunakan untuk membuat Florentine cookies dan
praline. Dijual kiloan di TBK tertentu.
No comments for "Karakteristik Gula dan Sirup"
Post a Comment