Diet Penyakit Jantung (DPJ)

(Image: My Weekly)

Gambaran Umum:
Penyakit jantung terjadi akibat berkelanjutan, di mana jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal. Pada awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi ketidakefisien fungsinya danmempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi.
Dalam keadaan tidak terkompensasi, sirkulasi darah yang tidak normal menyebabkan sesak napas, rasa lelah, dan rasa sakit di daerah jantung. Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal, hati, otak, serta tekanan darah, yang berakibat terjainya resorpsi natrium. Hal ini kemudian menimbulkan edema. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai Infeksi, Gagal Jantung, setelah Myocard Infarct dan setelah operasi jantung.

Tujuan Diet:
(1) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung.
(2) Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.
(3) Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.

Syarat Diet:
(1) Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
(2) Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB.
(3) Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh.
(4) Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dyslipidemia yaitu 200-300 mg.
(5) Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalium, kalsium, dan magnesium jika tidak dibutuhkan.
(6) Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema.
(7) Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
(8) Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
(9) Cairan cukup, kurang lebih 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.
(10) Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi kecil.
(11) Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan berupa makanan enteral, parenteral, atau suplemen gizi.

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian:
(1) Diet Jantung I = Diet ini diberikan pada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard Infarct (MCI) atau Dekompensasio Kardio berat. Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selam 1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energi dan semua zat gizi, sehinggi sebaiknya hanya selama 1-3 hari.
(2) Diet Jantung II = Diet ini diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung I, atau setelah fase akut dapat diatasi. Jika disertai dengan hipertensi atau edema, diberikan Diet Jantung II Gram Rendah. Diet ini rendah energi, kalium, protein, dan tiamin
(3) Diet Jantung III = Diet ini diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Diet diberikan kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak teralalu berat. Jika disertai hipertensi dan atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung III Garam Rendah. Diet ini rendah energi dan kalium, tetpi cukup kan zat gizi lain.
(4) Diet Jantung IV = Diet ini diberikan kepada pasien dalam bentuk makanan biasa, dan diet ini diberikan kepada pasien dengan kondisi jantung dengan keadaan ringan. Ika disertai hiperansi  dan/atau edema, diberikan sebagi Diet Jantung IV Garam Rendah. Diet ini cukup energi dan zat gizi lain, kecuali kalsium.

Bahan Makanan Dianjurkan:
(1) Sumber Karbohidrat = beras ditim atau disaring; roti, mi, kentang, makaroni, biskuit, tepung beras/terigu/sagu aren/sagu ambon, kentang, gula pasir, gula merah, madu dan sirup.
(2) Sumber Protein Hewani = daging sapi, ayam dengan lemak rendah; ikan, telur, susu rendah lemak dalam jumlah yang telah ditentukan.
(3) Sumber Protein Nabati = kacang-kacangan kering, seperti: kacang kedelai dan hasil olahnya, seperti tahu dan tempe.
(4) Sayur-sayuran = sayuran yang tidak mengandung gas, seperti: bayam, kangkung, kacang buncis, kacang panjang, wortel, tomat, labu siam, dan tauge.
(5) Buah-buahan = semua buah-buahan segar, seperti: pisang, pepaya, jeruk, apel, melon, semangka, dan sawo.
(6) Sumber Lemak = minyak jagung, minyak kedelai, margarin, mentega dalam jumlah terbatas dan tidak untuk menggoreng tetapi untuk menumis; kelapa atau santan encer dalam jumlah terbatas.
(7) Minuman = teh encer, coklat, sirup.
(8) Bumbu = semua bumbu selain bumbu tajam dalam jumlah terbatas.

Bahan Makanan tidak Dianjurkan:
(1) Sumber Karbohidrat = makanan yang mengandung gas atau alkohol, seperti: ubi singkong, tape singkong, dan tape ketan.
(2) Sumber Protein Hewani = daging sapi dan ayam yang berlemak; gajih, sosis, ham, hati, limpa, babat, otak, kepiting dan kerang-kerangan; keju, dan susu penuh.
(3) Sumber Protein Nabati = kacang-kacangan kering yang mengandung lemak cukup tinggi seperti kacang tanah, kacang mete, dan kacang bogor.
(4) Sayur-sayuran = semua sayuran yang mengandung gas, seperti: kol, kembang kol, lobak, sawi, dan nangka muda.
(5) Buah-buahan = buah-buahan segar yang mengandung alkohol atau gas, seperti: durian dan nangka matang.
(6) Sumber Lemak = minyak kelapa dan minyak kelapa sawit; santan kental.
(7) Minuman = teh/kopi kental, minuman yang mengandung soda dan alkohol, seperti bir dan wiski.
(8) Bumbu = lombok, cabe rawit, dan bumbu-bumbu lain yang tajam.

Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

1 comment for "Diet Penyakit Jantung (DPJ)"

Post a Comment

loading...
loading...