Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan)
SISTEM
RESPIRASI
Sistem respirasi adalah proses penggunaan oksigen di
dalam sel untuk menghasilkan energi dan pada akhir proses ini, dihasilkan
limbah berupa gas karbondioksida. Bernapas
adalah proses memasukkan dan mengeluarkan udara dari paru-paru.
PROSES
PERNAFASAN MANUSIA
Urutan saluran pernapasan adalah
sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru (bronkiolus
dan alveolus).
Proses pernapasan pada manusia dimulai
dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya
masuk melalui lubang hidung (nares)
kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu
hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.
Pada waktu menarik napas, otot
diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang
menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut
pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang
rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut
pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka
tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk
melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke
dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara
masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-pharinx)
lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara
masuk ke batang tenggorok atau trachea,
dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa
tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler
yang selanjutnya dialirkan ke vena
pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh
darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas
karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas
disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga
dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke
atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya
rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya
tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati
saluran pernapasan.
Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:
1. Udara
masuk melalui lubang hidung
2. melewati
nasofaring
3. melewati
oral farink
4. melewati
glotis
5. masuk
ke trakea
6. masuk
ke percabangan trakea yang disebut bronchus
7. masuk
ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
8. udara
berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak:
alveoli)
ORGAN-ORGAN SISTEM RESPIRASI PADA
MANUSIA PERNAPASAN
Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang
letaknya paling luar. Manusia menghirup udara melalui hidung. Pada permukaan
rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi
menyaring udara yang masuk dari debu atau benda lainnya. Di dalam rongga hidung
terjadi penyesuaian suhu dan kelembapan udara sehingga udara yang masuk ke
paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembap.
Udara bebas tidak hanya mengandung
oksigen saja, namun juga gas-gas yang lain. Misalnya, karbon dioksida (CO2),
belerang (S), dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut ikut terhirup, namun hanya
oksigen saja yang dapat berikatan dengan darah. Selain sebagai organ
pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang sangat sensitif. Dengan
kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari menghirup gas-gas yang beracun
atau berbau busuk yang mungkin mengandung bakteri dan bahan penyakit lainnya.
Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan.
Tekak
(Faring)
Faring merupakan persimpangan antara
rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke
kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring.
Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan
epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis
menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya
pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring
kemudian menuju tenggorokan.
Tenggorokan
Tenggorokan merupakan bagian dari organ
pernapasan. Tenggorokan berupa suatu pipa yang dimulai dari pangkal tengorokan
(laring), batang tenggorokan (trakea), dan cabang batang tenggorokan (bronkus).
1. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Setelah melewati hidung, udara masuk
menuju pangkal tenggorokan (laring) melalui faring. Faring terletak di hulu
tenggorokan dan merupakan persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dan
rongga hidung ke tenggorokan. Setelah melalui laring, udara selanjutnya menuju
ke batang tenggorokan (trakea).
Pada batang tenggorokan ini terdapat
suatu katup epiglotis. Katup ini bekerja dengan cara membuka jika bernapas atau
berbicara dan menutup pada saat menelan makanan. Adanya katup tersebut, udara
akan masuk ke paru-paru dan makanan akan menuju lambung. Kita jangan makan
sambil berbicara, hal tersebut dapat mengakibatkan makanan masuk ke paru-paru
dan tenggorokan. Oleh karenanya, hindarilah makan sambil berbicara.
Pada laring, di bawah epiglotis,
terdapat pita suara. Ketika udara melewati pita suara, pita suara akan bergetar
dan menghasilkan suara. Hal ini terjadi ketika kamu berbicara.
2. Batang Tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorokan tersusun dari cincin-cincin
tulang rawan dan terletak di depan kerongkongan. Batang tenggorokan memanjang
dari leher ke rongga dada atas. Di dalam rongga dada, batang tenggorokan ini
bercabang dua. Setiap cabangnya masuk menuju paru-paru kanan dan paruparu kiri.
3. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Cabang batang tenggorokan (bronkus)
merupakan cabang dari trakea. Bronkus terbagi menjadi dua, yaitu yang menuju
paru-paru kanan dan menuju paru-paru kiri. Bronkus bercabang lagi menuju
bronkiolus. Masing-masing cabang tersebut berakhir pada gelembung paru-paru
atau alveolus. Alveolus merupakan tempat terjadinya difusi oksigen ke dalam
darah. Oleh karena itu, dinding alveolus mengandung banyak kapiler darah.
Paru-Paru
Paru-paru terletak di dalam rongga
dada. Antara rongga dada dan rongga perut terdapat suatu pembatas yang disebut
diafragma. Pembatas ini bukan sekedar pembatas, tetapi berperan juga dalam
proses pernapasan. Paru-paru terbagi menjadi paru-paru kanan dan paruparu kiri.
Paru-paru terletak di dalam rongga
dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma.
Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru
kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah
dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu
gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput
paru-paru (pleura). Kapasitas maksimal
paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.
Udara yang keluar masuk paru-paru pada
waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume
udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan
inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-dalamnya. Udara yang
dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer, volumenya
lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa,
kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat
dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih
kurang 1500 ml.
Walaupun kita mengeluarkan napas dari
paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam paru-paru masih ada udara
disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume
udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer disebut kapasitas
vital paru-paru.
Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari
bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil,
dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi
rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol
(tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh
pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di
dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
Kapasitas Paru-Paru
Udara yang masuk dan keluar saat
berlangsungnya proses pernapasan biasa dinamakan udara pernapasan atau volume
udara tidal. Volume udara tidal orang dewasa pada pernapasan biasa kira-kira
500 mL. Jika kamu menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang dapat kita
tarik mencapai 1500 mL. Udara ini dinamakan udara komplementer. Jika kamu
mengembuskannapas sekuat-kuatnya, volume udara yang dapat diembuskan juga
sekitar 1500 mL. Udara ini dinamakan udara suplementer.
Meskipun telah mengeluarkan napas
sekuatkuatnya, tetapi masih ada sisa udara dalam paru-paru yang volumenya
kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan udara residu. Sekarang, kamu dapat
menghitung kapasitas vital paru-paru. Kapasitas vital paru-paru adalah jumlah
dari volume udara tidal, volume udara komplementer, dan volume udara
suplementer. Selain itu, kamu juga dapat menghitung kapasitas total paru-paru
yang merupakan jumlah dari kapasitas vital paru-paru dan udara residu.
PERTUKARAN
GAS DI DALAM TUBUH
Pertukaran gas di dalam tubuh tidak hanya
berlangsung di paru-paru, melainkan juga di jaringan tubuh. Pertukaran gas
terjadi karena perbedaan tekanan parsial udara.
Bernapas merupakan kegiatan mengambil dan mengeluarkan udara pernapasan melalui paru-paru. Tetapi arti yang lebih khusus yaitu pertukaran gas yang terjadi di dalam sel dengan “lingkungannya”. Udara lingkungan dapat dihirup masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui dua cara, yakni pernapasan secara langsung dan pernapasan tak langsung. Pernapasan secara langsung adalahpengambilan udara pernapasan dilakukan secara langsung oleh permukaan tubuh dan pada pernapasan tidak langsung melalui saluran pernapasan. Sedangkan pernapasan tak langsung artinya udara pernapasan tidak berdifusi langsung melalui seluruh permukaan kulit. Selaput tipis tempat berlangsungnya difusi gas tersebut terlindung di bagian dalam tubuh, berupa gelembung paru-paru (alveolus).
Bernapas merupakan kegiatan mengambil dan mengeluarkan udara pernapasan melalui paru-paru. Tetapi arti yang lebih khusus yaitu pertukaran gas yang terjadi di dalam sel dengan “lingkungannya”. Udara lingkungan dapat dihirup masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui dua cara, yakni pernapasan secara langsung dan pernapasan tak langsung. Pernapasan secara langsung adalahpengambilan udara pernapasan dilakukan secara langsung oleh permukaan tubuh dan pada pernapasan tidak langsung melalui saluran pernapasan. Sedangkan pernapasan tak langsung artinya udara pernapasan tidak berdifusi langsung melalui seluruh permukaan kulit. Selaput tipis tempat berlangsungnya difusi gas tersebut terlindung di bagian dalam tubuh, berupa gelembung paru-paru (alveolus).
Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia
berlangsung melalui dua tahap yaitu Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal
:
1. Respirasi Eksternal
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di
dalam paru-paru. Dengan kata lain, pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2
dan CO2) antara udara dan darah.Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam
kapiler paru-paru yang mengangkut sebagian besar karbon dioksida sebagai ion
bikarbonat (HCO3–) dengan persamaan reaksi seperti berikut,
(H+) + (HCO3–) => H2 + CO3
(H+) + (HCO3–) => H2 + CO3
Sisa karbon dioksida berdifusi keluar dari
dalam darah dan melakukan reaksi sebagai berikut.
H2CO3 => H2O + CO2.
H2CO3 => H2O + CO2.
Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru
akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam
darah secara difusi. Terjadinya difusi O2 dan CO2 ini karena adanya perbedaan
tekanan parsial. Adanya perbedaan tekanan parsial tersebut menyebabkan CO2
dapat berdifusi dari darah ke alveolus.
2. Respirasi Internal
Pada pernapasan dalam darah masuk ke dalam
jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam
cairan jaringan tubuh. Reaksinya sebagai berikut,
HbO2 => Hb + O2
Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke
dalam cairan jaringan dapat terjadi, karena tekanan oksigen di dalam cairan
jaringan lebih rendah dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena
sel-sel secara terus menerus menggunakan oksigen dalam respirasi selular. Dari
proses pernapasan yang terjadi di dalam jaringan menyebabkan terjadinya
perbedaan komposisi udara yang masuk dan yang keluar paru-paru.
Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.
Persamaan reaksinya sebagai berikut, H2O + CO2 => H2CO3 => (H+) + (HCO3–)
Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.
Persamaan reaksinya sebagai berikut, H2O + CO2 => H2CO3 => (H+) + (HCO3–)
Lebih kurang 25% CO2 diikat oleh hemoglobin
membentukkarboksihemoglobin. Secara sederhana, reaksi CO2 dengan Hb ditulis
sebagai berikut, CO2 + Hb => HbCO2
Karboksihemoglobin disebut juga
karbominohemoglobin karena bagian dari hemoblogin yang mengikat CO2 adalah
gugus asam amino. Reaksinya sebagai berikut,
CO2 + RNH2 => RNHCOOH
CO2 + RNH2 => RNHCOOH
Sekitar 6–10% CO2 diangkut plasma darah dalam
bentuk senyawa asam karbonat (H2CO3). Tidak semua CO2 yang diangkut darah
melalui paru-paru dibebaskan ke udara bebas. Darah yang melewati paru-paru
hanya membebaskan 10% CO2. Sisanya sebesar 90% tetap bertahan di dalam darah
dalam bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-ion bikarbonat dalam darah ini sebagai
buffer atau penyangga karena mempunyai peran penting dalam menjaga stabilitas
pH darah.
Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2
dalam darah, kadar asam karbonat (H2CO3) akan meningkat sehingga akan
menyebabkan turunnya kadar alkali darah yang berperan sebagai larutan buffer.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan fisiologis yang disebut asidosis.
JENIS
PERNAFASAN
Pernapasan
Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan
otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi : Fase
ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Mekanisme
inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot
antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi -->
tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan
udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar
--> udara luar masuk ke paru-paru.
2. Fase ekspirasi :
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.
Mekanisme
ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:
Otot
antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru
menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan
tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
Pernapasan
Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang
melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Fase inspirasi : Fase
ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di
luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Mekanisme
inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat
rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi
mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih
kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
2. Fase ekspirasi : Fase
ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula
yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida
keluar.
Mekanisme
ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot
diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung -->
paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan
tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
FREKUENSI PERNAPASAN
Pada
umumnya orang dewasa setiap menitnya melakuakan pernapasan antara 15-18 kali.
Cepat atau lambatnya manusia bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, bail
dari dalam tubuh atau dari luar tubuh : Umur, Jenis kelamin, Suhu tubuh, Posisi
tubuh, Kegiatan atau aktivitas tubuh
MACAM-MACAM
VOLUME UDARA PERNAPASAN
1. Volume
udara tidal yaitu volume udara yang masuk dan keluar sebagai akibat pernapasan
biasa, besarnya 500 cc.
2. Volume
udara komplementer yaitu volume udara yang dapat masuk ke dalam paru-paru
setelah melakukan inspirasi normal, besarnya 1500 cc.
3. Volume
udara suplementer yaitu vvolume udara yang masih dapat dikeluarkan setelah
melakukan ekspirasi normal, besarnya sama dengan volume udara komplementer
yaitu 1500 cc.
4. Volume
udara residu yaitu volume udara yang tersisa di dalam paru-paru yang tidak
dapat diekspirasikan , besarnya 1000 cc.
5. Kapasitas
vital paru-paru yaitu volume udara yang dapat dihembuskan semaksimal mungkin
setelah melakukan inspirasi secara maksimal (volume udara tidal + volume udara
suplementer + volume udara komplementer), besarnya 3500 cc.
6. Kapasitas
total paru-paru yaitu volume udara yang tertampung secara maksimal di paru-paru
(kapasitas vital paru-paru + udara residu) 4500 cc.
PENYAKIT SISTEM
PERNAPASAN PADA MANUSIA
Sistem pernapasan manusia yang terdiri
atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa
kelainan, penyakit, atau karena ulah manusia itu sendiri (seperti
merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat
menyebabkan terganggunya proses pernapasan.
1. Asma
Asma adalah gangguan pada organ
pernapasan berupa penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu
rangsangan tertentu. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya serangan asma
diantaranya seperti serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara
dingin dan olahraga.
Pengobatan yang tepat dan teratur dapat
membantu penderita. Serangan asma juga dapat dicegah jika faktor
pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga
bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
2. Bronkhitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada
bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan
pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki
penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada
usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa
terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan
menahun.
3. Influenza
Influenza atau flu adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini ditularkan
melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya
menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan
juga dapat terserang flu.
Pada manusia, gejala umum yang terjadi
adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan
mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang
lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat
mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.
Masa penularan hingga terserang
penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan hewan atau
orang yang influensa.
Penderita dianjurkan agar mengasingkan
diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih
sehat.
4. Flu
burung
Flu burung atau avian influenza
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti
burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang
menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke
spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui udara
ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus
ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan
harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu
dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian
juga perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu
dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus.
Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan
mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di
dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari
perumahan untuk mengurangi risiko penularan.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah
demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam
tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan.
5. Flu
babi (Swine influenza)
Flu babi adalah kasus-kasus
influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang biasanya
menyerang babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya
ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan
juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk
demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan
kesadaran yang berakhir pada kematian
Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan
Penyakit di Amerika Serikat, gejala influensa ini mirip dengan influensa.
Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh,
kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang
air besar dan muntah-muntah.
6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit
saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada
paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat
silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat
asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes
juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan
terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru
yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana
mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah
serat yang terhirup.
Gejala asbestosis muncul secara
bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah
banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.
7. Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit
peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai
radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat
daya tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif
apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan
yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.
8. TBC
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja
(tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap
tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar
140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia
adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Penyakit TBC adalah suatu penyakit
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini
berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang
Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh
Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya
bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru
kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui
udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan
pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal
dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam
paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya
tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau
kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir
seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan,
tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh
yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
9. Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya
elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam
paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan
dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari
paru-paru terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim
alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala emfisema : Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan
dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas. Nafsu makan yang
menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema. Pencegahan
dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah
penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
10. Kanker
Paru-Paru
Kanker paru-parumerupakan pembunuh
pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan
dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang
mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah
terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan
menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif,
bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak
napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada
jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah
tumbuh besar atau telah menyebar.
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok
dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung
antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.
11. Pneumonia
Penyebab:
Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang
disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri
streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Gejala: Batuk berdahak dengan dahak
kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai
demam tinggi.
Pencegahan dan solusi: Selalu
memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah
agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk
mencuci tangan, makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.
Pengobatan: Apabila telah menderita
pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.
No comments for "Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan)"
Post a Comment