Larutan dalam Kimia
PENGERTIAN
LARUTAN
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri
dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan
disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak
daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat
terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan,
sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut
pelarutan atau solvasi.
Larutan itu dapat berupa padatan, cairan
maupun gas. Beragam kombinasi dari pelarut dan zat terlarut mungkin saja
terjadi. Contohnya saja gas bisa saja larut dalam cairan, contohnya saja
karbonat pada minuman berkarbonasi (kokakola, panta, dan sprit). Jadi jangan
kembali berfikir secara tradisional bahwa larutan itu adalah cairan saja.
Berikut ini contoh lainnya dari larutan dari tiga fasa.
Gambar zaat pelarut dan zat terlarut :
KONSENTRASI
Konsentrasi larutan menyatakan secara
kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi
umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total
zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah
pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian per
juta (part per million, ppm). Sementara itu, secara kualitatif, komposisi
larutan dapat dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi rendah) atau pekat
(berkonsentrasi tinggi).
PELARUTAN
Molekul komponen-komponen larutan
berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Pada proses pelarutan, tarikan
antarpartikel komponen murni terpecah dan tergantikan dengan tarikan antara
pelarut dengan zat terlarut. Terutama jika pelarut dan zat terlarut sama-sama
polar, akan terbentuk suatu sruktur zat pelarut mengelilingi zat terlarut; hal
ini memungkinkan interaksi antara zat terlarut dan pelarut tetap stabil.
Bila komponen zat terlarut ditambahkan
terus-menerus ke dalam pelarut, pada suatu titik komponen yang ditambahkan
tidak akan dapat larut lagi. Misalnya, jika zat terlarutnya berupa padatan dan
pelarutnya berupa cairan, pada suatu titik padatan tersebut tidak dapat larut
lagi dan terbentuklah endapan. Jumlah zat terlarut dalam larutan tersebut
adalah maksimal, dan larutannya disebut sebagai larutan jenuh. Titik
tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor
lingkungan, seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi. Secara umum, kelarutan
suatu zat (yaitu jumlah suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut tertentu)
sebanding terhadap suhu. Hal ini terutama berlaku pada zat padat, walaupun ada
perkecualian. Kelarutan zat cair dalam zat cair lainnya secara umum kurang peka
terhadap suhu daripada kelarutan padatan atau gas dalam zat cair. Kelarutan gas
dalam air umumnya berbanding terbalik terhadap suhu.
LARUTAN IDEAL
Bila interaksi antarmolekul komponen-komponen
larutan sama besar dengan interaksi antarmolekul komponen-komponen tersebut
pada keadaan murni, terbentuklah suatu idealisasi yang disebut larutan ideal.
Larutan ideal mematuhi hukum Raoult, yaitu bahwa tekanan uap pelarut (cair)
berbanding tepat lurus dengan fraksi mol pelarut dalam larutan. Larutan yang
benar-benar ideal tidak terdapat di alam, namun beberapa larutan memenuhi hukum
Raoult sampai batas-batas tertentu. Contoh larutan yang dapat dianggap ideal
adalah campuran benzena dan toluena.
Ciri lain larutan ideal adalah bahwa
volumenya merupakan penjumlahan tepat volume komponen-komponen penyusunnya.
Pada larutan non-ideal, penjumlahan volume zat terlarut murni dan pelarut murni
tidaklah sama dengan volume larutan.
Sifat koligatif larutan
Larutan cair encer menunjukkan sifat-sifat
yang bergantung pada efek kolektif jumlah partikel terlarut, disebut sifat
koligatif (dari kata Latin colligare, "mengumpul bersama"). Sifat
koligatif meliputi penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan
titik beku, dan gejala tekanan osmotik.
KELARUTAN
DAN KEJENUHAN LARUTAN
Kemampuan suatu zat terlarut untuk bisa larut
dalam suatu pelarut disebut dengan kelarutan. Kelarutan setiap zat berbeda-beda
tergantung dengan daya tarik antar partikelnya. Kelarutan suatu zat merupakan
jumlah dari zat terlarut yang dapat terlarut dalam sejumlah pelarut tertentu
pada keadaan tertentu. Contohnya ialah kelarutan dari NaCl dalam air ialah 36
g/100 mL air pada 20oC.
Larutan jenuh terbentuk ketika dalam suatu
larutan tidak dapat dilarutkan lagi sejumlah zat terlarut. Atau dalam kata
lain, jumlah zat terlarut di dalam larutan telah mencapai nilai maksimumnya.
Contohnya pada larutan garam, memiliki kelarutan maksimum 36 g/100 mL air pada
20oC. Maka jika ditambahkan lagi sejumlah garam pada larutan ini, garam
tersebut tidak akan larut dan hanya akan mengendap di dasar larutan. Ini
merupakan keadaan larutan yang telah jenuh.
Baca Juga
LARUT ATAU
TIDAK LARUT
Suatu zat terlarut dikatakan dapat larut
dalam suatu pelarut jika kelarutannya ialah lebih dari 1 g/100 mL pelarut.
Sementara suatu zat terlarut dikatakan tidak larut dalam suatu pelarut ialah
jika kelarutannya sangat kecil, dibawah dari 0,1 g/100 mL pelarut. Sedangkan
pada jumlah yang diantara keduanya disebut sebagai agak larut atau sedikit
larut.
Minyak tentu saja tidak akan larut dalam air,
begitu pula lemak dan oli. Ketidak larutan ini bukan karena kejenuhan suatu
larutan, tetapi karena sifat non polar dari minyak, lemak dan senyawa-seyawa
organik lainnya.
Air merupakan pelarut polar, sedangkan minyak
merupakan senyawa non polar, karena itulah minyak tidak dapat larut dalam air.
Tetapi minyak akan dapat larut dalam pelarut non polar, seperti benzena, aseton
dan bensin sedangkan air tidak dapat larut.
JENIS-JENIS
LARUTAN
Berdasarkan kemampuannya menghantarkan
listrik, larutan dapat dibedakan sebagai larutan elektrolit dan larutan
non-elektrolit. Larutan elektrolit mengandung zat elektrolit sehingga dapat
menghantarkan listrik, sementara larutan non-elektrolit tidak dapat
menghantarkan listrik.
1. Larutan
Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang
dibentuk dari zat elektrolit. Sedangkan zat elektrolit itu sendiri merupakan
zat-zat yang di dalam air terurai membentuk ion-ionnya. Zat elektrolit yang
terurai sempurna di dalam air disebut Elektrolit Kuat dan larutan yang
dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Kuat. Zat elektrolit yang hanya terurai
sebagian membentuk ion-ionnya di dalam air disebut Elektrolit Lemah dan larutan
yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Lemah.
2. Larutan
Non-Elektrolit
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang
dibentuk dari zat non elektrolit. Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri
merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-ionnya,
tetapi terurai dalam bentuk molekuler.
No comments for "Larutan dalam Kimia"
Post a Comment