Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT)
![]() |
(Image: familienleben.ch) |
Gambaran Umum:
Diet Tinggi Energi TInggi Protein (TETP) adalah diet yang mengandung energy dan protein di ata kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditabah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur dan daging, atau dalam bentuk minuman enteral Tinggi Energi Tinggi Protein. Diet ini diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat menerima makanan lengkap.
Tujuan Diet:
(1) Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
(2) Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal.
Syarat Diet:
(1) Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB.
(2) Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB. (3) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total . (4) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
(5) Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal.
(6) Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna.
Macam Diet dan Indikasi Pemberian:
Diet TETP diberikan kepada pasien:
Kurang energy protein (KEP).
Sebelum dan setelah operasi tertentu, multi trauma, serta selama radioterapi dan kemoterapi.
Luka bakar berat dan baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi.
Hipertiroid, hamil, post-partum dimana kebutuhan energy dan protein meningkat.
Menurut keadaan, pasien dapat diberikan salah satu dari dua macam diet TETP dibawah ini: Diet TETP 1 : Energi 2600 kkal, protein 100 gr (2 g/kg BB). Diet TETP 2 : Energi 3000 kkal, protein 125 gr (2.5/kg BB).
Bahan Makanan Dianjurkan:
(1) Sumber Karbohidrat = nasi; roti, mi, makaroni dan hasil olah tepung-tepungan lain, seperti cake, tarcis, puding, dan pastri; dodol; ubi; karbohidrat sederhana seperti gula pasir.
(2) Sumber Protein Hewani = daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, dan hasil olah seperti keju dan yoghurt custard dan es krim.
(3) Sumber Protein Nabati = semua jenis kacang-kacangan dan hasil olahnya, seperti tempe, tahu, dan pindakas.
(4) Sayur-sayuran = Semua jenis sayuran, terutama jenis sayuran B, seperti bayam, buncis, daun singkong, kacang panjang, labu siam dan wortel direbus, dikukus dan ditumis.
(5) Buah-buahan = semua jenis buah segar, buah kaleng, buah kering dan jus buah.
(6) Sumber Lemak = minyak goreng, mentega, margarin, santan encer, saus salad. (7) Minuman = minuman ringan, madu, sirup, teh dan kopi encer. (8) Bumbu = bumbu tidak tajam, seperti bawang merah, bawang putih, laos, salam, dan kecap.
Bahan Makanan tidak Dianjurkan:
(1) Sumber Protein Hewani = dimasak dengan banyak minyak atau kelapa/santan kental.
(2) Sumber Protein Nabati = dimasak dengan banyak minyak atau kelapa/santan kental.
(3) Sayur-sayuran = dimasak dengan banyak minyak atau kelapa/santan kental.
(4) Sumber Lemak = santan kental.
(5) Minuman = minuman rendah energi.
(6) Bumbu = bumbu yang tajam, seperti cabe dan merica.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Diet Tinggi Energi TInggi Protein (TETP) adalah diet yang mengandung energy dan protein di ata kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditabah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur dan daging, atau dalam bentuk minuman enteral Tinggi Energi Tinggi Protein. Diet ini diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat menerima makanan lengkap.
Tujuan Diet:
(1) Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
(2) Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal.
Syarat Diet:
(1) Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB.
(2) Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB. (3) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total . (4) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
(5) Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal.
(6) Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna.
Macam Diet dan Indikasi Pemberian:
Diet TETP diberikan kepada pasien:
Kurang energy protein (KEP).
Sebelum dan setelah operasi tertentu, multi trauma, serta selama radioterapi dan kemoterapi.
Luka bakar berat dan baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi.
Hipertiroid, hamil, post-partum dimana kebutuhan energy dan protein meningkat.
Menurut keadaan, pasien dapat diberikan salah satu dari dua macam diet TETP dibawah ini: Diet TETP 1 : Energi 2600 kkal, protein 100 gr (2 g/kg BB). Diet TETP 2 : Energi 3000 kkal, protein 125 gr (2.5/kg BB).
Bahan Makanan Dianjurkan:
(1) Sumber Karbohidrat = nasi; roti, mi, makaroni dan hasil olah tepung-tepungan lain, seperti cake, tarcis, puding, dan pastri; dodol; ubi; karbohidrat sederhana seperti gula pasir.
(2) Sumber Protein Hewani = daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, dan hasil olah seperti keju dan yoghurt custard dan es krim.
(3) Sumber Protein Nabati = semua jenis kacang-kacangan dan hasil olahnya, seperti tempe, tahu, dan pindakas.
(4) Sayur-sayuran = Semua jenis sayuran, terutama jenis sayuran B, seperti bayam, buncis, daun singkong, kacang panjang, labu siam dan wortel direbus, dikukus dan ditumis.
(5) Buah-buahan = semua jenis buah segar, buah kaleng, buah kering dan jus buah.
(6) Sumber Lemak = minyak goreng, mentega, margarin, santan encer, saus salad. (7) Minuman = minuman ringan, madu, sirup, teh dan kopi encer. (8) Bumbu = bumbu tidak tajam, seperti bawang merah, bawang putih, laos, salam, dan kecap.
Bahan Makanan tidak Dianjurkan:
(1) Sumber Protein Hewani = dimasak dengan banyak minyak atau kelapa/santan kental.
(2) Sumber Protein Nabati = dimasak dengan banyak minyak atau kelapa/santan kental.
(3) Sayur-sayuran = dimasak dengan banyak minyak atau kelapa/santan kental.
(4) Sumber Lemak = santan kental.
(5) Minuman = minuman rendah energi.
(6) Bumbu = bumbu yang tajam, seperti cabe dan merica.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
No comments for "Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT)"
Post a Comment