Diet Penyakit Kandung Empedu

(Image: ANH-USA)

Gambaran Umum:
Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang befungsi untuk menyimpan cairan empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati). Berbentuk seperti buah pir dengan panjang 7-10 cm dan merupakan membran berotot. Kandung empedu memiliki saluran yang terhubung dengan hati. Saluran empedu ini dikenal dengan istilah duktus biliaris. Di sanalah batu empedu biasa terbentuk. Hal itu terjadi karena cairan empedu yang dihasilkan hati (terdiri dari kolesterol,garam empedu, dan bilirubin) merubah diri menjadi partikel keras berupa potongan-potongan batu empedu yang padat seperti kerikil.
Empedu memiliki fungsi, yaitu membantu pencernaan vitamin A,D,E,K dan penyerapan lemak, berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol, garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut  dalam lemak untuk membantu proses penyerapan, garam empedu  merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya, bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan, serta obat dan limbah lainnya dibuang dalam  empedu dan  selanjutnya  dibuang dari tubuh.

Jenis Penyakit Pada Kandung Empedu:
(1) Kolelitiasis = Adalah pembentukan batu empedu tanpa disertai infeksi. Batu dari kantung empedu bila masuk ke duodenum kadang tidak menimbulkan gejala, tetapi bila ada yang terselip di saluran empedu akan menyumbat saluran, timbul rasa nyeri dan kram. Dengan tidak adanya cairan emepedu di duodenum maka mengakibatkan penyerapan lemak terganggu. Hal ini juga menyebabkan warna tinja menjadi pucat. Jika hal ini tidak diobati maka menjadi jaundice (penyakit kuning) dan rusaknya organ hati.
(2) Kolesistitis = Adalah peradangan saluran empedu karena adanya batu empedu. Preradangan ini dapat bersifat akut atau kronis. Peradangan ini terjadi karena adanya batu yang menyumbat saluran empedu. Gejala yang nampak pada pasien kolesistitis akut adalah nyeri perut kanan atas, mual, demam & panas, jaundice. Dan dapat diatasi dengan operasi kantung empedu. Sedangkan kolesistitis yang kronis sangat sensitif dengan makanan berlemak, nyeri kolik (nyeri perut yang memelintir dan biasanya hilag timbul), belching (bersendawa), flatulence (sering kentut.

Tujuan Diet:
Tujuan Diet Penyakit Kandung Empedu adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dan memberi istirahat pada kandung empedu, dengan cara:
(1) Menurunkan berat badan bila kegemukan, yang dilakukan secara bertahap.
(2) Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen.
(3) Mengatasi malabsorbsi lemak.

Syarat Diet:
(1) Energi sesuai kebutuhan. Bila kegemukan diberikan Diet Rendah Energi. Hindari penurunan berat badan yang terlalu cepat.
(2) Protein agak tinggi, yaitu 1-1,25 g/kg BB.
(3) Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya mereda, sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan 20-25% dari kebutuhan energi total. Bila ada steatorea dimana lemak feses 25 g/24 jam, lemak dapat diberikan dalam bentuk asam lemak rantai sedang (MCT), yang mungkin dapat mengurangi lemak feses dan mencegah kehilangan vitamin dan mineral.
(4) Bila perlu diberikan suplemen vitamin A, D, E, dan K.
(5) Serat tinggi terutama dalam bentuk pektin yang dapat mengikat kelebihan asam empedu dalam saluran cerna.
(6) Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung dan tidak nyaman.

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian:
(1) Diet lemak rendah I diberikan kepada pasien pasien kolesistitis dan kolelitiasis dengan kolikakut. Makanan yang diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis. Makanan ini rendah energi dan semua zat gizi kecuali vitamin A dan C. Sebaiknya diberikan selama 1-2 hari saja.
(2) Diet lemak Rendah II diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah dapat diatasi dan perasaan mual sudah berkurang atau kepala pasien penyakit saluran empedu kronis yang terlalu gemuk. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang, lunak, atau biasa. Makanan ini rendah energi, kalsium, dan tiamin.
(3) Diet Lemak Rendah III diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang tidak gemuk dan cukup mempunyai nafsu makan. Menurut keadaan pasien diberikan bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup energi dan semua zat besi.

Bahan Makanan yang tidak Dianjurkan:
Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Penyakit Kandung Empedu adalah semua makanan dan daging yang mengandung lemak, gorengan, dan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka.

Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

No comments for "Diet Penyakit Kandung Empedu"

loading...
loading...