Karakteristik Serealia
DEFINISI
SEREALIA
Serelia adalah biji-bijian yang dihasilkan
dari semua anggota famili rumput-rumputan (Graminae), sedangkan kacang-kacangan
dihasilkan dari famili polong-polongan(Leguminose).Banyak jenis serealia dan
kacang-kacangan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.Serealia dan kacang-kacangan tersebut mempunyai
struktur fisik yang berbea-beda. Sebagian besar makanan pokok penduduk
indonesia bahkan dunia berasal dari serealia, seperti beras, jagung, gandum, barley, oat, sorgum
dan lain-lain.
Struktur fisik serealia dan kacang-kacangan
secara langsung atau tidak langsung akan berpengaruh terhadap mutu organoleptik
maupun perlakuan yang perlu diberikan pada saat serealia dan kacang-kacangan
tersebut diolah,seperti parameter daya serap air dan rasio pengembangan.Bahkan
beberapa struktur dan sifat fisik tersebut dijadikan parameter mutu serealia
dan kacang-kacangan, seperti ukuran,bentuk,densitas kamba dan sebagainya.
Ukuran dan bentuk serealia juga menentukan dari varitas mana bahan tersebut
berasal.
Biji – biji serealia tergolong dari keluarga
rumput – rumputan (gramineae) yang kaya akan karbohidrat, struktur biji terdiri
dari sekam dedak benih dan endosperm dan dengan proses respirasi berlanjut
setelah di panen yang mengakibatkan metabolisme KH dan lemak menghasikan CO₂,
H₂O dan panas. Contohnya seperti padi, jagung, gandum, sorgum dan lain – lain.
Bentuk dari bahan serealia (beras) ini
lonjong dengan ukuran diameter dimana panjang, lebar, tebal serta dengan berat
yang berbeda – beda. Warna pada umumnya beras berwarna putih. Rasa bahan pangan
ini dapat dirasakan aroma yang harum. Oleh karena itu bahan serealia dengan
sifat fisik yang cepat merapuh dimana dimana dapat diproses sebagai bahan
makanan dan lain sebagainya.
STRUKTUR
BIJI SEREALIA
Secara anatomi biji serealia terdiri dari :
1. Sekam, yang
membuat biji itu sendiri
2. Dedak, yang
mengelilingi endosperm dan benih
3. Benih yang
merupakan embrio
4. Endosperma,
yang merupakan bagian yang sangat penting untuk makanan.
Biji-bijian serealia terbagi menjadi 2 kelas
tergantung apakah sekamnya tetap tinggal pada biji sewaktu ditumbuk. Gandum,
rye dan jagung cenderung kehilangan sekamnya selama penumbukan dan merupakan
kariopsis telanjang, sedangkan padi, oat, dan barley merupakan kariopsis
terbungkus.
BAGIAN-BAGIAN
BIJI SEREALIA :
1. Pericarp:
Pembungkus biji, dinding tebal panjang, terdiri atas epicarp (paling luar),
mesocarp (tengah) dan seed coat
2. Aleuron:
penyelubung endosperm dan lembaga. Aleuron adalah bag terluar dari endosperm.
Di sini terdapat protein dan lipida
3. Embryo: bag
terkecil. Penentu pertumbuhan
KOMPOSISI
BIJI-BIJIAN SEREALIA
Komposisi kimia yang utama pada serealia
adalah karbohidrat 9terutama pati, kira-kira 80% dari bahan kering), protein
(kira-kira 15% dari bahan kering), dan lemak kira-kira 5% dari bahan kering)
dan air. Selain itu mineral kira-kira 2%), sedangkan vitamin, serealia
mewrupakan sumber vitamin B.
PERUBAHAN
KOMPOSISI SELAMA PENYIMPANAN
1. Respirasi
Proses ini akan mengakibatkan metabolisme
karbohidrat dan lemak dan menghasilkan karbon dioksida, air, dan panas. Suhu
yang lebih tinggi cenderung mempercepat pernafasan. Demikian pula kadar air
yang tinggi dapat menyebabkan hal yang sama. Air dan panas yang ditimbulkan oleh
pernapasan akan memudahkan tumbuhnya mikroorganisme dan hama disamping
meningkatkan kecepatan pernafasan.
2. Perubahan karbohidrat
Karbohidrat merupakan penyusun terbanyak
dalam serealia, yang terdiri dari pati (bagian utama), pentosan, selulosa,
hemiselulosa, dan gula bebas. Perubahan-perubahan berikut dapat terjadi pada
kmponen karbohidrat biji serealia selama penyimpanan : Hidrolisa pati karena
kegiatan enzim amylase, Kurangnya gula karena pernafasan, Terbentuknya bau asam
dan bau apek dari karbohidrat karena kegiatan mikroorganisme, Reaksi browning
non enzymatic
3. Perubahan protein
Protein tanaman dibagi ke dalam 2 kelompok,
yaitu :
a. Protein
cadangan dalam biji, terdiri dari albumin (protein larut air), globulin
(protein larut garam), prolamin (larut dalam alkohol), dan glutelin (larut
dalam alkali dan asam)
b. Protein
fungsional dalam begian vegetatif dari tanaman.
Mutu protein beras dianggap tertinggi
diantara protein serealia, terutama kandungan lisin yang relatif tinggi. Daya
larut dan daya cerna protein gandum dan jagung oleh enzim pepsin, dan tripsin
menurun selama penyimpanan. Jagung yang berjamur memiliki berat yang lebih
rendah dibandingkan dengan jagung yang baik dengan umur yang sama. Barley yang
dirusak oleh jamur mengalami kehilangan kandungan lisin selama penyimpanan yang
berakibat penurunan nilai biologis
4. Perubahan Lipid
Kandungan tertinggi pada serealia terdapat
dalam lembaga dan lapisan aleuron. Asam lemak oleat, liroleat dan palmitat
merupakan asam lemak utama dari lemak beras dan bekatul. 2 macam kerusakan
lipid yang terjadi selama penyimpanan, yaitu perubahan hidrolitik dan oksidatif
5. Perubahan mineral
Kandungan mineral paling banyak terdapat pada
lapisan aleuron dan lembaga. Mineral yang terdapat dalam serealia dalam jumlah
banyak adalah kalium, fosfor, belerang, magnesium, klorida, kalsium, natrium
dan silikon. Sedangkan mineral yang dalam jumlah sedikit adalah besi, seng,
mangan dan tembaga. Dalam padi-padian kandungan mineral yang pal;ing banyak
adalah fosfor (P)
6. Perubahan vitamin
Kandungan vitamin dalam beras terutama adalah
thiamin, riboflavin, niasin dan piridoksin. Kehilangan vitamin dapat terjadi
selama penyimpanan. Gandung menunjukkan kehilangan thiamin yang berarti, tetapi
penyimpanan beras hanya menunjukkan sedikit perubahan. Kandungan vitamin E juga
menurun selama penyimpanan
7. Perubahan sifat organoleptic
Beras yang disimpan akan mengalami perubahan
warna, bau dan sifat makanan (eating quality). Suhu yang tinggi dan kondisi
penyimpanan yang kurang baikmenyebabkan perubahan warna dari beras dari putih
menjadi kecoklatan, merah atau kuning. Akumulasi gas-gas volatil akan
menyebabkan bau tidak enak. Faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut adalah
suhu yang tinggi, kadar air yang tinggi dan derajat penggilingan. Derajat
penyosohan yang rendah menyebabkan semakin cepat terbentuknya bau yang tidak
enak
8. Perubahan sifat fisiko-kimia
Perubahan tersebut meliputi air yang
dibutuhkan, padatan yang terlarut dan sifat pasta pada saat pemanasan. Beras
yang disimpan mengabsorbsi air lebih banyak daripada beras yang masih baru.
Perubahan tersebut disertai dengan pengembangan volume masak yang lebih besar.
Beras yang disimpan mengalami penurunan padatan yang terlarut dan terjadi
perubahan suhu gelatinisasi pati. Viskositas menjadi lebih tinggi sebanding
dengan kenaikan suhu penyimpanan pada pemasakan beras yang telah disimpan.
9. Perubahan yang disebabkan oleh mikroba
Mikroba yang menyebabkan keruisakan pada
biji-bijian adalah kapang. Masalah yang disebabkan oleh pertumbuhan
mikroorganisme pada biji yang disimpan adalah perubahan warna benih; membunuh
benih sehingga kemampuan berkecambah rtusak ;
perubahan warna biji keseluruhan ; bau dan cita rasa yang buruk ;
terjadi metabolit beracun, khususnya terbentuk aflatoksin ; berkurangnya nilai
gizi.
STRUKTUR DAN
SIFAT FISIK SEREALIA
Berikut ini beberapa pengamatan struktur dan
sifat fisik serealia, antara lain :
1. Warna dan bentuk
Dengan mencatat warna tiap-tiap bahan serta
digambar bentuknya secara utuh, lalu disebutkan bagian-bagian yang terlihat
2. Ukuran
Dengan cara mengukur panjang, lebar, dan
tebal masing-masing bahan menggunkan mikrometer atau jangka sorong
3. Berat
Menimbang bahan sebanyak 100 butir dan
beratnya dinyatakan dalam gram/100 butir
4. Densitas kamba
Mula-mula bahan dimasukkan ke dalam gelas
ukur sampai volumenya mencapai 100 ml. Usahakan pengisiannya sampai benar-benar
padat. Selanjutnya semua bahan dikeluarkan dari gelas ukur dan ditimbang
beratnya. Densitas kamba bahan dinyatakan dalam g/ml
5. Struktur fisik
Pertama-tama dibuat irisan melintang dan membujur
tiap-tiap bahan. Lalu digambar struktur atau lapisan yang terlihat dan diberi
keterangan secukupnya
6. Kekerasan
Kekerasan masing-masing bahan diukur
menggunakan Kiya Hardness meter
7. Daya serap air
Pada suhu 80°C. Lalu ditimbang 2 g beras
kemudian dimasukkan ke dalam tabung tersebut dan dipanaskan selama 20 menit,
kemudian ditiriskan dan selanjutnya ditimbang berat bahan setelah dimasak. Daya
serap air = Berat bahan setelah dimasak – berat awal / berat awal
8. Rasio pengembangan
Panjang, lebar, atau tebal bahan sebelum dan
setelah dimasak diukur. Rasio pengembangan
= panjang bahan setelah dimasak / panjang bahan awal
CONTOH
SEREALIA
1. BERAS / PADI
Beras merupakan bahan makanan pokok bagi
sebagian besar rakyat Indonesia. Beras adalah butir padi yang telah dibuang
kulit luarnya (sekamnya) yang menjadi dedak kasar. Dedak halus berasal dari
lapisan – lapisan permukaan biji beras, misalnya lapisan aleuron, lembaga dan
beberapa lapis sel biji beras yang terlepas waktu proses penggilingan. Bila
dedak kasar tidak dapat dikonsumsi oleh manusia maka dedak halus masih dapat
dijadikan bahan makanan untuk dikonsumsi. Dedak kasar biasanya masih bisa
dimanfaatkan untuk bahan bakar atau dipergunakan sebagai campuran bahan pakan
ternak dan unggas atau ikan.
Beras merupakan bahan makanan pokok yang
paling cocok untuk sebagian besar rakyat Indonesia dan penduduk daerah tropik
lainnya. Selain rakyat di wilayah ini sudah begitu mahir dalam teknologi
bercocok tanam padi juga teknik pengolahan, dan pemasakannya juga sangat mudah
dan besahaja dibandingkan dengan pengolahan terigu misalnya. Tingkat daya beli,
pengetahuan mengolah dan penyajikan yang telah dikuasai oleh masyarakat
Indonesia sangat sesuai dengan beras sebagai bahan makanan pokok.
2. JAGUNG
Jagung mengandung karbohidrat sekitar 71 –
73%, tediri dari pati, sebagian kecil gula dan serat. Pati terutama terdapat
pada endosperm, gula pada lembaga dan serat pada kulit.Kandungan protein pada
jagung sekitar 10% terdapat pada aleuron, dan 90% pada lembagaKandungan lemak
kurang lebih 15% (80% terdapat di lembaga dan sebagian kecil di endosperm).
Sebagian besar lemak jagung adalah asam lemak linoleat (50%).
Kandungan mineral paling banyak adalah fosfor
dan zat besi, sedangkan kalsium terdapat dalam jumlah kecil.Vitamin terutama
vitamin B1 dan B2 terdapat pada lembaga dan luar endosperm.
Jagung dapat di tanam diatas tanah kering
yang kurang subur dan kuran memerlukan air di banding dengan padi. Sebagian
bahan makanan pokok, jagung diberi nilai sosial lebih rendah oleh masyarakat di
bandingkan dengan beras. Selain itu untuk mengolah jagung sampai dapat di
konsumsi, di perlukan lebih banyak upaya dan energi.
Mikrostruktur biji jagung mirip dengan bijij
beras dan biji terigu, dengan perbedaan bahwa lapisan kulit jagung merupakan
bagian yang lebih banyak di bandingkan dengan beras dan terigu. Juga bagian
lembaga melekat relatif lebih kuat, sehingga pada penggilingan jagung, bagian
lembaga ini tidak terbuang di dalam bagian dedak. Jagung dapat di pasarkan
masih dala kelompok penutup buah yang di sebut kelobot dan bijinya masih
melekat pada bonggol ; dapat pula di jual bonggolan tanpa kelobot, atau sebagai
jagung pipilan,
yg di bagian "KOMPOSISI BIJI-BIJIAN SEREALIA" ada tulisan "kira-kira ...% dari bahan kering" itu penjelasannya bagaimana y kak ? mohon jawabannya . thanks
ReplyDelete