Karakteritik, Pencernaan, dan Metabolisme Protein dan Asam Amino
DEFINISI
PROTEIN
Protein berasal dari
bahasa Yunani yaitu Protos yang berati “yang paling utama”. Protein adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer Asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul Protein mengandung karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O),
nitrogen (N) dan kadang kala sulfur (S) serta fosfor (P). Protein berfungsi
sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh. Sebagai zat utama pembentuk
maksudnya Protein merupakan zat utama pembentuk sel-sel tubuh dan digunakan
sebagai sumber energi jika berkurang karbohidrat dan lemak di dalam tubuh.
Kebanyakan Protein merupakan enzim atau subunit enzim.
Asam amino merupakan
unit pembangun Protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida pada setiap
ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N, serta kadang-kadang P dan
S. Dari keseluruhan Asam amino yang terdapat di alam hanya 20 Asam amino yang
yang biasa dijumpai pada protein. Tidak semua Asam amino terdapat di dalam
molekul Protein, karena memiliki tugas lain. Sama halnya dengan proses
metabolisme pada komponen lain, pada metabolisme Protein dan Asam amino juga
terjadi anabolisme dan katabolisme yang juga membutuhkan peranan enzim.
Sehingga kita harus tahu bagaimana proses metabolisme dari Protein dan Asam
amino. Maka dari itu kami menyusun makalah ini yang di dalamnya kami berusaha
memaparkan dan menjelaskan secara rinci, bagaimana proses metabolisme Protein
dan Asam amino. Sehingga para pembaca dapat memahami secara jelas proses
metabolisme Protein dan Asam amino.
Protein adalah
komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein adalah senyawa
organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein merupakan salah satu dari biomolekul
raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan
penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul
yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob
Berzelius pada tahun 1838.
Pengertian protein
dalam ilmu gizi adalah suatu kelompok makronutrisi berupa senyawa asam amino
yang berfungsi sebagai zat pembangun dan pendorong metabolisme dalam tubuh. Zat
ini tidak dapat dihasilkan sendiri oleh manusia kecuali lewat makanan seperti
halnya makanan yang mengandung protein. Fungsi protein akan di jelaskan pada
bagian bawah artikel.
FUNGSI
PROTEIN
Fungsi protein. Protein selain
berfungsi sebagai zat pembangun dalam tubuh, protein juga berfungsi sebagai
penyokong berbagai aktifitas organ tubuh dan metabolisme. Fungsi protein bagi
tubuh banyak sekali, berikut adalah beberapa fungsi protein :
1. Setiap gram dalam protein dapat
menghasilkan 4,1 kalori, yang cocok sebagai sumber energi.
2.
Mengatur metabolisme tubuh.
3.
Protein dapat sebagai asupan energi
utama untuk yang sedang diet rendah gula.
4. Menjaga keseimbangan antara asam basa
dan keseimbangan cairan dalam tubuh. Protein berperan penting dalam menjaga
stabilitas pH cairan tubuh.
5. Protein merupakan bahan dalam
sintesis substansi seperti halnya hormon, zat antibodi,dan organel sel lainnya
6. Protein membantu proses pertumbuhan
pada anak-anak dan remaja karena sel-sel tubuh mendapat cukup asupan zat
pembangun.
7. Membantu kerja tubuh dalam
menetralkan atau menghancurkan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
SUMBER
PROTEIN
Manusia sangat di anjurkan untuk
mengkonsumsi berbagai sumber protein dari berbagai jenis makanan. Karena
makanan satu dengan makanan lainnya mengandung protein yang berbeda. Fungsi
protein berbeda-beda pada setiap makanan. Berikut adalah sumber protein nabati
dan hewani yang cocok untuk di konsumsi :
1.
Sumber Protein Nabati
contohnya seperti
kacang-kacangan (kedelai, almond, kacang mede, kacang hijau , kacang hazel,
kacang merah), jintan, biji bunga matahari dan biji labu.
2.
Sumber Protein Hewani
contohnya seperti daging merah,
daging unggas, telur, ikan dan produk susu.
ASAM
AMINO
Asam amino adalah asam karboksilat
yang mempunyai gugus amino. Berdasarkan biosintesis Asam amino tebagi dua jenis
Asam amino yaitu :
1. Essential : Histidin, Isoleusin,
Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triftofan, Valin.
Asam amino essential adalah asam
amino yang tidak dapat di sintesis oleh tubuh dan berasal dari makanan yang
kita makan.
2. Nonessential : Alanin, Arginin,
Asparagin, Asam aspartat, Cysteine, Asam glutamat, Glutamine, Glycine, Proline,
Serine, Tyrosine, Hydroxylysine, Hydroxyproline.
Asam amino non essential adalah
asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang berasal dari tubuh.
SUMBER
ASAM AMINO
1.
Protein dalam makanan
2.
Proses synthesa asam amino
nonessential (transaminasi terhadap metabolite)
3.
Degradasi protein tubuh.
FUNGSI
ASAM AMINO
1.
Membentuk protein yang dibutuhkan
2.
Membentuk glukosa
3.
Membentuk badan-badan keton, dll
4.
Menghasilkan energy
5.
Membentuk molekul nonprotein (derivat
asam amino).
PROSES
PENCERNAAN PROTEIN
Sama seperti proses pencernaan lemak
dan karbohidrat , protein juga hanya dapat diserap tubuh manusia jika sudah
diurai dalam bentuk yang sederhana. Penguraian protein dalam sistem pencernaan
manusia melibatkan seluruh organ pencernaan dan kerja dari enzim-enzim protease
melalui serangkaian proses. Rangkaian dari proses pencernaan protein dalam
tubuh manusia tersebut dimulai dari rongga mulut.
1.
Rongga Mulut dan Kerongkongan
Di rongga mulut, proses
pencernaan protein melibatkan kerja gigi dan ludah. Gigi dalam hal ini
berfungsi untuk memperkecil ukuran makanan sedangkan ludah berguna dalam
mempermudah lewatnya makanan yang dikunyah untuk melewati kerongkongan. Baik di
rongga mulut, maupun dalam kerongkongan, protein secara khusus belum mengalami
proses pencernaan yang sebenarnya.
2.
Lambung
Di lambung, protein yang
tertampung akan bereaksi dengan enzim pepsin yang berasal dari getah lambung.
Enzim pepsin sendiri hanya akan terbentuk jika asam lambung (HCl) menemukan
protein dan melakukan penguraian rangkaiannya.
Penguraian rangkaian protein dalam lambung secara biokimia akan menstimulasi
pepsin pasif menjadi pepsin aktif. Enzim pepsin memecah ikatan protein menjadi
gugus yang lebih sederhana, yaitu pepton dan proteosa. Kedua gugus ini
merupakan polipeptida pendek yang masih belum dapat diabsorpsi oleh jonjot
usus.
3.
Usus Halus
Polipeptida pendek yang
dihasilkan dari reaksi enzim pepsin dan protein kemudian akan bercampur dengan
enzim protease (erepsin) di dalam usus halus. Protease berasal dari pankreas
yang disalurkan ke usus halus melalui dinding membran. Protease mengandung
beberapa prekursor yang antara lain prokarboksipeptidase, kimotripsinogen,
tripsinogen, proelastase, dan collagenase. Masing-masing prekursor protease ini
akan menghidrolisis polipeptida menjadi jenis asam amino yang berbeda-beda.
- Prokarboksipeptidase
menguraikan asam amino dari ujung karboksil polipeptida.
- Kimotripsinogen menguraikan
ikatan peptida menjadi asam amino methionine, tryptophan, tyrosine, asparagine,
phenylalanine, dan histidine.
- Tripsinogen menguraikan ikatan
peptida menjadi asam amino arginine dan lysine.
- Proelastase dan collagenase
menguraikan polipeptida menjadi tripeptida dan polipeptida yang lebih kecil.
Setelah protein berhasil diurai
menjadi asam amino, selanjutnya jonjot usus yang terdapat pada dinding usus
penyerapan (ileum) akan menyerap asam amino yang dihasilkan dari proses
pencernaan protein untuk dikirimkan melalui aliran darah ke seluruh sel-sel di
tubuh kita.
4.
Usus Besar dan Anus
Jika asam amino yang dihasilkan
dari proses pencernaan protein memiliki jumlah yang berlebih, asam amino
tersebut kemudian akan dirombak menjadi senyawa-senyawa seperti amoniak (NH3)
dan amonium (NH4OH). Pada tahap selanjutnya, semua senyawa ini kemudian dibuang
melalui saluran kencing atau bersama dengan feses.
PENGERTIAN
METABOLISME
Matabolisme adalah
segala proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Proses
metabolisme terbagi menjadi dua yaitu Anabolisme dan Katabolisme. Anabolisme
adalah proses sintesis molekul kimia kecil menjadi besar yang mebutuhkan energi
(ATP), katabolisme adalah proses penguraian molekul besar menjadi molekul kecil
yang melepaskan energi (ATP).
PROSES
METABOLISME PROTEIN DAN ASAM AMINO
Proses metabolisme
protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus halus, dilanjutkan
dengan proses metabolisme asam amino. Yaitu sebagian besar zat makanan yang
mengandung protein dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih
dahulu sebelum diabsorpsi dari saluran pencernaan. Protein diabsorpsi di usus
halus dalam bentuk asam amino → masuk darah. Dalam darah asam amino disebar
keseluruh sel untuk disimpan. Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk
protein (dengan menggunakan enzim). Hati merupakan jaringan utama untuk
menyimpan dan mengolah protein Perubahan
kimia dalam proses pencernaan dilakukan dengan bantuan enzim-enzim saluran
pencernaan yang mengkatalisis hidrolisis protein menjadi asam amino.
Protein dalam
makanan dicerna dalam lambung dan usus di katabolisme menjadi asam amino yang
diabsorbsi dan dibawa oleh darah. Asam amino dalam darah di bawa ke hati
menjadi asam amino dalam hati (ekstra sel), kemudian asam amino tersebut ada
yang di simpan dalam hati (intra sel) dan sebagian dibawa oleh darah ke
jaringan-jaringan tubuh. Asam amino yang dibawa ke hati dikatakan ekstra sel
karena sebagian asam amino dalam hati ini kemudian akan dibawa sebagian keluar
dari sel atau menuju ke seluruh jaringan tubuh yang membutuhkan. Setelah masuk
ke jaringan-jaringan tubuh asam amino ini akan masuk ke sel-sel tubuh (asam amino
dalam sel). Dan sebagiannya lagi tetap didalam hati (intra sel) sebagai
cadangan protein dalam tubuh, bila tubuh kekurangan protein maka asam amino ini
diubah menjadi protein dan sebaliknya jika tubuh membutuhkan asam amino dari
dalam tubuh maka protein di rombak kembali menjadi asam amino. Dan asam amino
ini juga berfungsi membentuk senyawa N lain yang berfungsi untuk pembentukan
sel-sel tubuh, senyawa nitrogen ini merupakan bagian utama dari semu protein,
enzim, dan proses metabolik yang disertakan pada sintesa dan perpindahan
energi.
Keseimbangan
nitrogen tubuh dikatakan positif bila n masuk tubuh > n yg keluar dari tubuh
berarti sintesis protein > katabolismenya, terjadi misalnya pada masa
penyembuhan, masa pertumbuhan, masa hamil keseimbangan nitrogen yg negatif
berarti katabolisme protein > sintesisnya, terjadi misalnya pada waktu
kelaparan, sakit keseimbangan nitrogen yg setimbang terdapat pada orang dewasa
normal dan sehat. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan maka
asam amino diubah menjadi asam keto. Proses perubahan tersebut terjadi dalam
siklus asam sitrat. Atau diubah mejadi urea. Berikut proses perubahan asam
amino menjadi asam keto dalam siklus sitrat. Asam amino yang dibuat dalam hati
atau dihasilkan dari proses katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah
kedalam jaringan untuk digunakan. Proses anabolisme dan katabolisme terjadi
dalam hati dan jaringan. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga
sumber yaitu : Absorbsi melalui dinding usus, Hasil katabolisme protein dalam
sel, Hasil anabolisme asam amino dalam sel.
PENGURAIAN
PROTEIN DALAM TUBUH
Manusia melakukan
pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total protein tubuh, khususnya
protein otot. Dari total asam amino yang dihasilkan melalui proses tersebut sebanyak 75-80%
digunakan kembali untuk sintesis protein
baru, sedangkan 20-25% sisanya akan membentuk Urea. Jika jumlah protein terus
meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino untuk dijadikan energi atau
disimpan dalam bentuk lemak. Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati
dengan proses; deaminasi atau transaminasi.
Deaminasi; proses
pembuangan gugus amino dari asam amino dalam bentuk urea. Transaminasi; proses
perubahan asam amino menjadi asam keto. Deaminasi maupun transaminasi merupakan
proses perubahan protein → zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs. Pemecahan
protein dalam tubuh yaitu sebagai berikut :
1.
Transaminasi; alanin +
alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamat
2.
Diaminasi; asam amino + NAD+ → asam
keto + NH3.
Amonia (NH3)
merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni otak sehingga menjadi coma,
tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, sehingga harus diubah dahulu jadi urea
(di hati), agar dapat dibuang oleh ginjal. Namun jika hati ada kelainan (sakit)
maka proses perubahan NH3 menjadi urea terganggu dan akan menimbulkan
penumpukan NH3 dalam darah yang disebut uremia. Berikut siklus urea untuk
pengeluaran NH3 dari dalam tubuh.
Asam amino yang
berlebih akan diuraikan dan tidak disimpan. Untuk mempertahankan kesehatan, seorang
dewasa membutuhkan 30-60 gram protein setiap hari. Mutu protein ditentukan dari
kelengkapan asam aminonya, jika ada asam amino yang terserap melalui proses
pencernaan dan penyerapan namun asam amino tersebut tidak dibutuhkan di dalam
tubuh maka asam amino yang bersangkutan akan segera diuraikan menjadi urea.
Karena itu kelebihan konsumsi protein
(asam amino) yang berlebih tidak akan memberikan manfaat apapun. Dalam tubuh protein mengalami
perubahan tertentu dengan kecepatan yang berbeda untuk tiap protein karene
untuk tiap protein memiliki panjang dan urutan asam amino yang berbeda. Ada
tiga kemungkinan mekanisme pengubahan protein yaitu :
1.
Sel mati, komponennya mengalami
proses katabolisme dan dibentuk sel baru.
2. Masing-masing protein mengalami
proses katabolisme dan terjadi sintesis protein baru, tanpa ada sel mati.
3.
Protein dikeluarkan dari dalam sel,
kemudian diganti dengan sintesis protein baru.
Protein dalam
makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan untuk
memproduksi senyawa Nitrogen yang lain, untuk mengganti N yang telah
dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Adapun enzim yang berperan dalam
penguraian protein adalah : Enzim Protease intrasel berperan dalam menghidrolisis ikatan peptida
internal protein sehingga terjadi pelepasan peptida yang kemudian akan
diuraikan menjadi asam
amino bebas oleh enzim peptidase.
Enzim-enzim lain yang bertugas
menguraikan asam amino menjadi unit-unit asam amino adalah enzim
endopeptidase, aminopeptidase dan karboksipeptidase
ASAM
AMINO DALAM DARAH
Banyaknya asam amino
dalam darah tergantung pada keseimbangan antara pembentukan asam amino dan
pengunaannya. Pada proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi asam amino
oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim
tersebut adalah pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino
peptidase, dipeptidase, dan tripeptidase. Dalam keadaan puasa (asam amino)
dalam darah biasanya sekitar 3,5 – 5 mg / 100 ml darah. Dan akan meningkat
segera setelah buka puasa sekitar 5-10 mg/ 100 ml darah. Kemudian turun kembali
setelah 4-6 jam. Jumlah (asam amino) dalam jaringan kira-kira 5-10 kali lebih
besar daripada dalam darah.
KELAINAN
METABOLISME PROTEIN
Metabolisme adalah
proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang diperlukan oleh
tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Gangguan metabolisme protein
menyebabkan ketidakseimbangan zat-zat dalam tubuh. Protein merupakan sumber
energi bagi tubuh. Salah satu penyakit akibat gangguan metabolisme protein
dijelaskan dengan ditemukannya penyakit yang terjadi karena kekurangan protein.
Kekurangan protein hampir selalu disertai dengan kekurangan energi. Hubungan
antara kekurangan protein dan energi dapat tejadi karena protein merupakan
salah satu sumber utama pengahasil energi. Jika dalam makanan yang kita makan
kurang mengandung kurang mengandung energi maka tubuh akan mengambil protein
lebih banyak untuk menjadi energi. Ini berarti protein dalam tubuh akan semakin
berkurang. Penyakit yang terjadi karena kekurangan energy dan protein ini biasa
disebut dengan penyakit Kurang Energi Protein (KEP).
Penyakit ini
ditemukan pada anak-anak atau ibu hamil. Penyakit KEP ini juga dapat menyerang
rang dewasa. Misalnya pada orang yang mengalami kelaparan dalam waktu yang lama
atau menderita penyakit kronis. Namun pada umumnya penyakit terjadi pada
anak-anak antara usia 2-5 tahun, ketika mereka berhenti minum ASI dan menerima
makanan tambahan. Yang kurang mengandung protein atau tidak sama sekali. Ketika
penyakit KEP ini menyerang seorang anak, maka akan mucul gejala-gejala seperti
kekurangan energi (Marasmus ) dan kekurangan protein (Kwashiorkor).
Pada penderita
Marasmus pertumbuhan penderita/anak yaitu berat badan dan tinggi badan
terganggu, penderita sangat kurus, adanya perbesaran hati, kulit tampak
keriput, pada bagian muka terdapat kulit yang berlipat-lipat sehingga muka anak
seperti muka orang tua yang sudah keriput, mudah terserang diare, infeksi
saluran pernapasan dan batuk rejan. Pada penderita Kwashiorkor ciri-ciri yang
terjadi adalah adanya gangguan pada pertumbuhan berat badan dan tinggi badan,
lemah, kurus, apatis, kulit tampak kering, rambut tipis atau jarang, kehilangan
nafsu makan, diare, adanya perbesaran pada hati, dan anemia.
Defisiensi protein
terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan kalori, asam amino, mineral,
dan faktor lipotropik. Akibatnya :
1.
Pertumbuhan tubuh
2.
Pemeliharaan jaringan tubuh
3.
Pembentukkan zat anti dan serum
protein akan terganggu.
4. Penderita mudah terserang penyakit
infeksi, perjalanan infeksi berat, luka sukar sembuh dan mudah terserang
penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik.
No comments for "Karakteritik, Pencernaan, dan Metabolisme Protein dan Asam Amino"
Post a Comment